Anemia adalah kondisi saat jumlah Hemoglobin dalam sel darah merah lebih rendah dari jumlah normal. Hemoglobin (Hb) membantu sel darah merah untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Apabila Hb dalam darah rendah maka akan mempengaruhi jumlah oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh.
Gejala anemia diantaranya adalah 5L (Letih,Lemah,Lesu,Lelah dan Lalai), serta gejala lain seperti kelopak mata pucat, nafas pendek, sakit dada, dan lain sebagainya. Anemia diawali dengan kondisi defisiensi gizi ringan, sedang, hingga berat.
Dampak dari anemia jangka pendek pada siswa bisa berimbas pada produktivitas belajar dan prestasi belajarnya. Sedangkan anemia jangka panjang bisa berdampak pada risiko perdarahan saat melahirkan, menghambat pertumbuhan bayi sehingga bayi yang dilahirkan berisiko mengalami berat lahir rendah dan panjang lahir rendah.
Anemia disebabkan oleh rendahnya asupan zat gizi yang penting untuk pembuatan darah (zat besi,
asam folat, vitamin B12 dan vitamin A) dan meningkatnya pengeluaran zat gizi (perdarahan karena kecacingan, atau absorpsi besi menurun akibatnya banyaknya cacing di usus, pecahnya sel darah merah karena malaria, atau penyakit karena sebab lainnya seperti TBC) serta menstruasi pada remaja putri.
Pada pertemuan Nakes Talk nutrisionis dan promotor kesehatan Puskesmas Rampal Celaket menghimbau agar digalakkan kembali minum Tablet tambah darah bersama-sama minimal sekali dalam sebulan, serta mengajak agar kader kesehatan sekolah bisa menjadi contoh budaya mencegah anemia.