Hello healthies
Sanitarian Puskesmas Rampal Celaket melakukan penyuluhan kelompok di RW 5 Rampal Celaket tentang cara pengolahan limbah penderita Covid-19. Hal ini dilakukan menyusul keresahan warga tentang penularan covid-19 yang dikhawatirkan bisa menular dari penatalaksanaan sampah medis rumah tangga yang salah. Pertemuan dihadiri oleh masyarakat RW 5 Rampal Celaket dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Petugas menjelaskan bahwa untuk mengolah sampah dan limbah medis dengan benar, tidak hanya berlaku untuk sampah/limbah dari rumah orang terkonfirmasi covid-19 saja. Melainkan juga berlaku di semua rumah.
Petugas kebersihan sebaiknya dilengkapi dengan pakaian yang sesuai standart, karena pekerjaan mereka sangat rentan dan berisiko terpapar. Setidaknya petugas kebersihan harus menggunakan masker, sarung tangan, sepatu boots, baju pelindung yang tertutup, serta dibekali cairan desinfektan. Sehingga setiap sebelum mengambil sampah petugas kebersihan bisa menyemprotkan cairan desinfektan di permukaan plastik sampah sebelum diangkut. Alat pelindung diri tersebut sebaiknya juga didesinfeksi secara rutin setelah digunakan. Selain itu petugas kebersihan perlu mendapatkan edukasi tentang PHBS minimal harus langsung mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah mengambil sampah. Dan wajib mandi dengan sabun setelah melakukan pekerjaannya.
Untuk semua rumah tangga, khususnya yang ada kasus konfirmasi positif, harus menerapkan protokol kesehatan sebelum membuang sampah. Untuk limbah medis seperti masker dan sarung tangan, sebelum wajib disemprot desinfektan kemudian permukaannya dirobek atau dipotong-potong. Setelahnya baru diletakkan pada kantong plastik tebal yang aman, khusus dan harus diikat kencang. Lebih baik jika diberikan tulisan “Infeksius” pada kantong plastik sebelum dibuang.
Selain itu untuk semua sampah sebelum dibuang ke tempat pembuangan wajib disemprot desinfektan untuk mengurangi risiko penularan atau munculnya masalah kesehatan masyarakat lainnya.Selama prosedur tersebut dilakukan dengan benar, risiko penularan dapat dikontrol dan tidak perlu ada diskriminasi pengambilan sampah di masing-masing rumah.